Kondisi Micro Secara Nasional
Dalam setahun terakhir, porsi kredit usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM ) terhadap total kredit perbankan nasional cenderung menurun, maraknya proyek infrastruktur belakangan ini menjadi salah satu penyebabnya. Berdasarkan data Bank Indonesia ( BI ) per Juli 2007, posisi kredit UMKM sebesar IDR 450,86 triliun atau 51,7 % dibandingkan total kredit yang mencapai IDR 871,99 triliun. Porsi tersebut lebih kecil dibandingkan Juli 2006 sebesar 52,62 %.
Kredit UMKM terdiri dari kredit menengah ( pinjaman IDR 500 juta – IDR 5 milliar ), Kredit Kecil ( IDR 50 Juta – IDR 500 Juta ), dan kredit mikro ( di bawah IDR 50 Juta ). Turunnya porsi kredit UMKM dalam setahun belakangan kontras dengan kondisi selama 2002 - 2005. Selama periode tersebut porsi kredit UMKM terus meningkat, menurunnya porsi kredit UMKM saat ini tak terlepas dari mulai maraknya proyek berskala korporasi seperti pembangunan infrastruktur, perkebunan, pertambangan dan telekomunikasi.
Kondisi Micro Mayapada
Melihat dari sisi peluang micro dari periode tahun sebelumnya memperlihatkan kondisi masih terbukanya kesempatan kepada Mayapada Mitra Usaha ( MMU ) pada khususnya. untuk bisa dapat memanfaatkan daya beli masyarakat yang mulai membaik walaupun masih terkonsentrasi pada jasa perdagangan, diharapkan dalam 1 - 2 tahun ke depan komposisi penyaluran kredit bisa dilakukan secara seimbang, meskipun masih tergolong rendah tinggal bagaimana kita menyikapi fenomena tersebut yang merupakan strategi bank dalam merotasi portofolio kredit micro sekaligus mengoptimalisasikan keuntungan
Posisi MMU Saat Ini
Sesuai dengan visi dan misi kita “ Menatap masa depan yang lebih baik “ “ Ikut andil dalam mensejahterakan pengusaha & pedagang kecil menengah “ kaitan dalam hal tersebut diatas dan menyelaraskan apa yang dikehendaki oleh Perusahaan, secara bersama kita perlu menyikapi tantangan dan juga keinginan kita untuk lebih proactive dan progressif sehingga lebih mendorong Divisi MMU yang pada saat ini masih merupakan cikal bakal micro menjadi micro yang berstandard nasional dengan langkah mengetengahkan stategi dengan meningkatkan distribusi layanan melalui penambahan unit secara simultan.
Kondisi Micro Masa Depan
Perbankan tidak mungkin meninggalkan kredit UMKM karena kredit jenis ini memiliki resiko yang rendah karena penyaluran kreditnya terdistribusi ke banyak pihak dan menjanjikan dengan marjin keuntungan yang besar. Namun bisnis kredit UMKM relative lebih sulit karena membutuhkan infrastruktur jaringan lebih luas dan tenaga kerja yang banyak.